BLOG INI BERISI INFORMASI TENTANG KEGIATAN BIDANG FISPRA BAPPEDA KOTA TERNATE DAN INFORMASI LAINNYA
Jumat, 18 Mei 2012
BIDANG FISPRA BAPPEDA KOTA TERNATE: Manajemen Banjir Lahar Dingan Berbasis Kebencanaan...
BIDANG FISPRA BAPPEDA KOTA TERNATE: Manajemen Banjir Lahar Dingan Berbasis Kebencanaan...: Indonesia .... seperti tak pernah lepas dari musibah bencana alam. Sebanyak 84% wilayah Indonesia memang rawan bencana alam, mulai banjir...
Manajemen Banjir Lahar Dingan Berbasis Kebencanaan
Indonesia .... seperti tak pernah lepas dari musibah bencana alam. Sebanyak
84% wilayah Indonesia memang rawan bencana alam, mulai banjir, longsor, gempa,
tsunami, angin topan, letusan gunung berapi, hingga kebakaran hutan. Kerawanan
tinggi terjadinya bencana sampai saat ini tidak dibarengi dengan antisipasi
manajemen risiko terhadap berbagai kerugian yang timbul, baik harta benda
maupun jiwa. karena sampai saat
ini belum ada asuransi mikro bencana alam yang melindungi penduduk di zona
rawan bencana.
oleh karena potensi bencana seperti Letusan Gunung berapi, banjir lahar dingin, tanah longsor,angin puting beliung,wabah demam berdarah,dan lain-lain perlu diinventarisir dan dipetakan, sehingga apabila sewaktu-waktu bencana menimpa, korban bisa ditangani secara cepat dan tepat, dalam upaya meminimalisir dampak yang mungkin ditimbulkan, baik harta benda maupun jiwa manusia.
Berkaca
pada pengalaman yang telah dan sedang kita hadapi bersama, kita diharapkan
selalu meningkatkan kewaspadaan, mengingat pemahaman kita selama ini, hanya
bahaya primer Letusan Gunung Gamalama berupa awan panas yang menjadi perhatian
utama, sementara bahaya sekunder berupa banjir lahar dingin masih kurang
diperhatikan dan kurang kita antisipasi dampaknya.
Bahaya
primer awan panas tentu tetap kita waspadai, mengingat kecepatan luncuran dan
daya rusaknya amat besar, namun kenyataan dilapangan yang terjadi di kota
ternate saat ini, menunjukkan bahwa banjir lahar dingin menjadi ancaman yang
amat serius bagi keselamatan harta benda dan jiwa masyarakat.
Disamping
itu durasi bencana banjir lahar dingin yang berlangsung dalam waktu yang sangat
cepat sehingga tentunya akan memberikan dampak psikologis yang lebih lama dan
lebih luas bagi masyarakat. sejatinya bencana tidak bisa kita cegah atau apalagi kita meramal atau memprediksi kapan terjadinya bencana tersebut. namun ada juga langkah-langkah yang bisa kita tempuh agar dapat mengurangi dampak dari bencana tersebut baik itu korban jiwa maupun harta benda.
Untuk itu perlu dilaksanakan pelatihan pencegahan dan kesiapsiagaan di kawasan rawan bencan Gunung Gamalama dan kepada masyarakat kota ternate. dan apabila memungkinkan dengan perkembangan teknologi dewasa ini pemerintah kota ternate dapat memasang alat atau sistem
deteksi dan peringatan dini bencana alam khususnya banjir lahar dingin dari gunung Gamalama.
Dalam menghadapi situasi bencana, baik itu sebelum terjadinya bencana maupun pasca bencana, perlu adanya komitmen dari seluruh elemen bangsa baik itu pemerintah pusat, pemerintah daerah, perguruan tinggi, LSM serta seluruh masyarakat dengan tugas dan fungsinya masing-masing. dalam hal ini berup bantuan dana dari pemerintah pusat, rencana aksi dari pemerintah daerah, peran perguruan tinggi dan LSM dalam penelitian dan pemetaan daerah rawan bencana serta yang paling penting adalah keterlibatan masyarakat dalam hal menjaga kelestarian lingkungan.
Apabila
kita berkaca dari negara jepang yang selalu mendapat musibah bencana gempa bumi
dan tsunami, yang dilakukan oleh negara tersebut adalah pemerintah pusat dan
daerah bertanggung jawab kepada rakyat dan masyarakat bekerja sama dengan
pemerintah untuk lepas dari bencana. caranya adalah perguruan tinggi dan LSM melakukan
analisa dan studi yang menyeluruh. namun yang harus diperhatikan adalah kesigapan
dan tindakan setelah bencana adalah dua hal yang masih harus dimanajemen dengan
baik.
Kamis, 17 Mei 2012
Selasa, 15 Mei 2012
Laporan Monev
MAKSUD DAN TUJUAN
· Melakukan Pemantauan, supervisi dan tindak lanjut
penyimpangan terhadap pencapaian tujuan agar program dan kegiatan sesuai dengan
kebijakan pembangunan daerah dalam pelaksanaan Kegiatan Pembangunan yang bersumber
dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) setiap Tahun Anggaran.
· Menginventarisasi masalah–masalah yang timbul dalam proses pelaksanaan
kegiatan pembangunan yang bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana
Alokasi Khusus (DAK)
setiap Tahun Anggaran yang meliputi realisasi pencapaian target,penyerapan
dana, dan kendala yang dihadapi.
· Mengumpulkan data informasi tentang presentasi kemajuan dari realisasi
pelaksanaan kegiatan pembangunan yang bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU)
dan Dana Alokasi Khusus (DAK)
setiap Tahun Anggaran disertai dengan rekomendasi
dan langkah-langkah yang diperlukan.
SASARAN MONITORING
Sasaran monitoring dan pemantauan ditujukan pada Lokasi Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Dana
Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK)
setiap Tahun Anggaran, untuk
menginventarisasi hal-hal berikut :
Ø Alokasi Kegiatan dan Realisasinya
Dapat
mengetahui efektifitas dan efisiensi pelaksanaan program dan kegiatan.
Ø Alokasi Dana dan Realisasinya
Dapat
mengetahui realisasi penggunaan dana.
TAHAPAN PELAKSANAAN MONITORING.
Adapun tahapan
pelaksanaan monitoring dan pemantauan kegiatan pembangunan Dana Alokasi Umum
(DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK)
setiap Tahun Anggaran , adalah sebagai
berikut:
a.
Pembentukan Tim Survey
b.
Persiapan
c.
Survey
Lapangan
d.
Diskusi Tim
e.
Pelaporan
METODE PELAKSANAAN
Metode yang digunakan dalam pelaksanaan Monitoring dan Pelaporan yaitu
:
· Melalui permintaan progress
report terkini
baik fisik maupun keuangan kepada
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pelaksana Kegiatan Pembangunan Kota
Ternate.
· Melakukan pemantauan lapangan
ke lokasi–lokasi penerima kegiatan untuk mengetahui realisasi fisiknya.
· Melakukan analisis hasil survey
lapangan meliputi
realisasi pencapaian target, penyerapan dana, dan kendala yang dihadapi untuk dijadikan bahan laporan
pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi
Khusus (DAK)
setiap Tahun Anggaran ,
HASIL MONITORING DAN PEMANTAUAN
Hasil monitoring dan pemantauan
dapat diuraikan berdasarkan program/kegiatan pada masing – masing SKPD dibawah
Koordinasi bidang Perencanaan SDA & Kimpraswil dari pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Dana
Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK)
setiap Tahun Anggaran yang meliputi Nilai Kontrak, Volume, Waktu
Pelaksanaan, Realisasi Fisik & Keuangan, Sumber Dana, Lokasi Kegiatan,
serta Hasil Pengamatan berupa kendala yang dihadapi dan disertai dengan rekomendasi
dan langkah-langkah yang diperlukan yang disusun sebagai berikut.
Apabila anda ingin mendapatkan Buku Laporan Hasil Monitoring Bappeda Kota Ternate , saudara dapat melayangkan surat ke Bappeda Kota Ternate dengan Alamat :
Kantor Bappeda Kota Ternate
Jln. Cengkeh Afo No. 14 Ternate Tlp. (0921) 31215757 Fax. (0921) 3128640
Email : fispra_bappedaternate@yahoo.co.id
Check Price Kota Ternate
Pemerintah Kota Ternate Saat ini sedang menyusun buku Standar Satuan Harga (SSH) atau Check Price Kota Ternate, yang merupakan standar satuan harga tertinggi yang digunakan sebagai acuan dalam perencanaan pembangunan.
Apabila anda ingin mendapatkan
buku Standar Satuan Harga (SSH) atau Check Price Kota Ternate , saudara dapat melayangkan surat ke Bappeda Kota Ternate dengan Alamat :
Kantor Bappeda Kota Ternate
Jln. Cengkeh Afo No. 14 Ternate Tlp. (0921) 31215757 Fax. (0921) 3128640
Email : fispra_bappedaternate@yahoo.co.id
Harga Satuan Bangunan Gedung Negara (HSBGN)
Pemerintah Kota Ternate Saat ini sedang menyusun buku Harga Satuan Bangunan Gedung Negara (HSBGN) Kota Ternate, yang merupakan standar satuan permeter harga tertinggi Bangunan Gedung Pemerintah, Pagar, Harga Satuan Jalan Setapak, Jalan Lingkungan, Talud serta Harga Satuan Saluarn yang digunakan sebagai acuan dalam perencanaan pembangunan.
Apabila anda ingin mendapatkan buku Harga Satuan Bangunan Gedung Negara (HSBGN) Kota Ternate , saudara dapat melayangkan surat ke Bappeda Kota Ternate dengan Alamat :
Kantor Bappeda Kota Ternate
Jln. Cengkeh Afo No. 14 Ternate Tlp. (0921) 31215757 Fax. (0921) 3128640
Email : fispra_bappedaternate@yahoo.co.id
Senin, 14 Mei 2012
Dikumentasi Kegiatan
DOKUMENTASI KEGIATAN BIDANG FISPRA
BAPPEDA KOTA TERNATE
Kantor Bappeda Di Lihat dari Udara.
Dok. Kegiatan Survey Investigasi Kelayakan Usulan Di Kecamatan Moti Tahun 2012
Dok. Kegiatan Penyusunan RTRW Kota Ternate Tahun 2011
Dok. Kegiatan Penyusunan RTRW Kota Ternate Tahun 2011
Dok. Kegiatan Usulan Pembangunan Armada Semut Kota Ternate Tahun 2011
RTRW Kota Ternate
Pemerintah Kota Ternate Saat ini sedang melakukan pemantapan guna mendapatkan persetujuan subtansi RTRW dari Kementerian Pekerjaan Umum, sehingga RTRW bisa di bawa ke Paripurna DPRD Kota Ternate untuk disetujui dan disahkan menjadi Perda yang berkekuatan hukum tetap.
Apabila anda ingin mendapatkan RTRW Kota Ternate, saudara dapat melayangkan surat ke Bappeda Kota Ternate dengan Alamat :
Kantor Bappeda Kota Ternate
Jln. Cengkeh Afo No. 14 Ternate Tlp. (0921) 31215757 Fax. (0921) 3128640
Email : fispra_bappedaternate@yahoo.co.id
Tugas Pokok dan Fungsi
URAIAN TUGAS BIDANG
PERENCANAAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA ALAM DAN PERMUKIMAN
PRASARANA WILAYAH
Bidang Perencanaan Pengembangan Sumber Daya Alam dan Permukiman
Prasarana Wilayah Membawahi 2 Sub Bidang, Meliputi :
Tugas Dan Fungsi Bidang Perencanaan Pengembangan
Sumber Daya Alam dan Permukiman dan Prasarana
Wilayah
Tugas Bidang Perencanaan Pengembangan Sumber Daya Alam dan
Permukiman dan Prasarana Wilayah :
“Melakukan perumusan dan penetapan
kebijaksanaan pembangunan, koordinasi dan pembinaan program perencanaan
pembangunan bidang sumber daya alam dan pemukiman dan prasarana wilayah”
Fungsi Bidang Perencanaan
Pengembangan Sumber Daya Alam dan Pemukiman dan Prasarana Wilayah :
a)
Penyusunan rencana kegiatan
Bidang Sumber Daya Alam dan Pemukiman dan PrasaranaWilayah
b)
Penyusunan bahan petunjuk
teknis operasional di bidang perencanaan pengembangan sumber daya alam,
permukiman dan prasarana wilayah.
c)
Pengolahan dan penganalisaan
data perencanaan pembangunan bidang sumber daya alam, permukiman dan prasarana
wilayah.
d)
Pelaksanaan inventarisasi
permasalahan perencanaan pembangunan di bidang sumbner daya alam, permukiman
dan prasarana wilayah serta perumusan langkah-langkah pemecahan masalahnya.
e)
Pelaksanaan koordinasi dengan
instasi terkait dalam rangka perencanaan pembangunan bidang sumber daya alam,
permukiman dan prasarana wilayah.
f)
Penyelenggaraan evaluasi
kegiatan pembangunan bidang sumber daya alam permukiman dan prasarana wilayah .
g)
Penyusunan laporan pelaksanaan
tugas.
h)
Pelaksanaan tugas-tugas lain
yang diberikan oleh atasan.
Rincian Tugas dan Fungsi :
· Melakukan Koordinasi dengan
Dinas / SKPD terkait, dalam melaksanakan penyusunan program dan kegiatan
Tahunan Kota Teranate.
· Melaksanakan Monitoring dan
Evaluasi program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas/SKPD terkait.
·
Melakukan penyusunan
Dokumen-dokumen Perencanaan terkait dengan Tupoksi Bidang.
·
Membuat laporan yang terkait dengan kegiatan pada bidang.
Disamping Tugas pokok dan fungsi Bidang Perencanaan
Pengembangan Sumber Daya Alam dan Prasarana Wilayah, terdapat juga tugas dan
fungsi 2 Sub. Bidang Yakni :
Tugas dan Fungsi Sub Bidang Permukiman dan
Prasarana Wilayah
Tugas Sub Bidang Pemukiman
dan Prasarana Wilayah :
Menyiapkan bahan koordinasi dan perencanaan program
pembangunan bidang pemukiman dan prasarana wilayah.
Fungsi Sub Bidang
Pemukiman dan Prasarana Wilayah :
a)
Penyusunan rencana kegiatan Sub
Bidang Perencanaan Permukiman dan Prasarana Wilayah
b)
Penyiapan bahan penyusunan
petunjuk teknis operasional di bidang permukiman dan prasarana wilayah
c)
pengumpulan dan pengolahan data
perencanaan dan program pembangunan bidang pemukiman dan prasarana wilayah.
d)
Penyiapan bahan koordinasi
perencanaan pembangunan permukiman dan prasarana wilayah.
e)
Pelaksanaan inventarisasi
permasalahan pembangunan bidang permukiman dan prasarana wilayah.
f)
Penyiapan bahan penyusunan
perencanaan pembangunan di bidang permukiman dan prasarana wilayah
g)
Pelaksanaan pengawasan dan
pengendalian perencanaan pembangunan bidang pemukiman dan prasarana wilayah.
h)
Pelaksanaan evaluasi dan
penyusunan laporan pelaksanaan tugas
i)
Pelaksanaan tugas-tugas lain
yang diberikan oleh atasan
Rincian Tugas dan Fungsi :
a) Melakukan koordinasi dengan
dinas terkait menyangkut dengan perencanaan pengembangan prasarana dan permukiman
dan prasarana wilayah Kota Ternate.
b) Melaksanakan kegiatan pada Sub
Bidang perencanaan pemukiman dan prasarana wilayah baik yang bersifat Normatif
maupun penyusunan Dokumen perencanaan tahunan.
c) Melakukan koordinasi dan kerja
sama dengan Instansi terkait dalam penyusunan Dokumen-dokumen perencanaan Tata
Ruang, Transportasi, dokumen ke PU-an, dokumen Standarisasi Barang dan Harga
Satuan Bangunan.
Tugas dan Fungsi Sub Bidang Perencanaan Sumber Daya Alam
Tugas Sub Bidang
Perencanaan Sumber Daya Alam :
Menyiapkan bahan koordinasi dan perencanaan program
pembangunan bidang sumber daya alam.
Fungsi Sub Bidang
Sumber Daya Alam :
a)
Penyusunan rencana kegiatan Sub
Bidang Sumber Daya Alam
b)
Penyiapan bahan penyusunan
petunjuk teknis operasional di bidang sumber daya alam.
c)
Pengumpulan dan pengolahan data
perencanaan dan program pembangunan bidang sumber daya alam
d)
Penyiapan bahan inventarisasi
permasalahan perencanaan pembangunan di bidang sumber daya alam dan menyiapkan
langkah-langkah pemecahannya.
e)
Penyiapan bahan koordinasi
perencanaan pembangunan bidang sumber daya alam
f)
Penyiapan bahan penyusunan
perencanaan pembangunan di bidang sumber daya alam.
g)
Pelaksanaan pengawasan dan
pengendalian perencanaan pembangunan bidang sumber daya alam Pelaksanaan
evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan tugas
h)
Pelaksanaan tugas-tugas lain
yang diberikan oleh atasan.
Rincian Tugas dan Fungsi :
a)
Melakukan koordinasi dengan
dinas terkait menyangkut dengan Bidang Sumber Daya Alam Kota Ternate.
b) Melaksanakan kegiatan pada Sub
Bidang Sumber Daya Alam, baik yang bersifat Normatif maupun penyusunan Dokumen
perencanaan tahunan.
c) Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan
Instansi terkait dalam penyusunan Dokumen-dokumen perencanaan dibidang Lingkungan
Hidup, Kepariwisataan, Kebersihan dan Perhubungan.
SKPD dibawah Pembidangan Perenc. SDA dan Kimpraswil adalah :
1. Dinas Pekerjaan Umum Kota Ternate
2. Dinas Perhubungan Kota Ternate
3. Dinas Tata Kota dan Pertamanan Kota Ternate
4. Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Ternate
5. Dinas Kebersihan Kota Ternate
6. Badan Lingkungan Hidup Kota Ternate
7. BPBD Kota Ternate
8. Kantor Pemadam Kebakaran Kota Ternate
admin fispra
Nama : Abdullah Syakir
Tempat Tanggal Lahir : Ternate, 18 Juli 1980
Alamat Kantor : Jalan Cengkeh Afo No. 14 Ternate
Nomor Telepon/HP : 081356478393
Email : rental_secret@yahoo.co.id/fispra_bappedaternate@yahoo.co.id
Rabu, 09 Mei 2012
TEMPO.CO, Ternate - Pemerintah Kota Ternate menetapkan status siaga banjir lahar dingin Gunung Gamalama. Oleh karena itu warga di tiga kecamatan di Kota Ternate yang menjadi jalur lahar dingin diminta waspada.
Burhan Abdurahman, Wali Kota Ternate, mengatakan penetapan status siaga karena curah hujan beberapa hari ini yang masuk kategori tinggi. Maka agar warga tetap waspada, peringatan harus disampaikan.
"Jadi warga di tiga kecamatan yang terancam banjir lahar dingin di Kecamatan Ternate Utara, Ternate Tengah, dan Kecamatan Pulau Ternate diimbau untuk waspada," kata Burhan yang dihubungi Tempo, Rabu, 9 Mei 2012
Data pemerintah kota, setidaknya ada delapan jalur aliran lahar dingin. Hingga kini delapan jalur tersebut masih berfungsi. "Jalur ini memang sudah menjadi jalur utama aliran lahar setiap Gunung Gamalama meletus," ujar dia.
Sementara untuk wilayah yang relatif aman umumnya berada di wilayah selatan kota lantaran tidak ada jalur aliran lahar Gunung Gamalama. "Tapi warga Ternate tetap diminta waspada. Jangan dekati kawasan yang telah ditetapkan sebagai kawasan rawan bencana," Burhan menuturkan.
Pemerintah Kota Ternate saat ini telah membentuk pos di kawasan rawan bencana. Pada Rabu, 9 Mei 2012, pukul 02.00 dini hari, banjir lahar dingin Gamalama menerjang dua kecamatan di Kota Ternate. Akibatnya lima orang dinyatakan tewas dan puluhan rumah rusak berat. Selain itu banjir lahar dingin Gunung Gamalama juga menyebabkan puluhan warga mengungsi...
"RENUNGAN UNTUK KITA SEMUA"
inilah berita yang menghiasi beberapa media informasi baik itu baik itu media cetak maupun media elektronik. disini kita dapat melihat betapa DAHSYAT "NYA" peringatan dari Allah SWT kepada kita semua. ini bisa jadi bencana atau hanya merupakan teguran kecil dari-NYA.sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa sejak terbentuknya Provinsi Maluku Utara pada Tahun 1999, sejak saat itulah kota ternate mulai berkembang menuju kota metropolitan dan mampu menyamai kota-kota yang ada di indonesia. namun permasalahan yang timbul yang diakibatkan oleh kemajuan dari sebuah kota mandiri atau kota metropolis tidak dibarengi dengan penataan kota yang baik sehingga memicu beberapa permasalahan yang bisa meluas yang diakibatkan oleh bencana alam. ternate yang dulu kita kenal sangat banyak pepohonan di sebagian lereng gunung di tiga kecamatan yaitu ternate Tengah, Selatan dan utara kita sudah berganti dengan " pohon Beton " (permukiman baru) yang tidak memperhatikan bahwa dimana daerah-daerah tersebut adalah merupakan kantong-kantong dari daerah resapan air yang sudah terbentuk secara alami sejak dari dulu. sehingga mengakibatkan air tidak dapat meresap kedalam tanah. dan semua air hujan yang keluar langsung menuju ke Barangka atau kali mati sehingga apabila terjadi hujan yang cukup lama dan curah hujan yang cukup tinggi maka debit air yang keluar akan meluap dan apabila di tambah lagi dengan turunnya lahar dingin yang membawa material batu dan pasir serta pepohonan maka areal bencana akan semakin luas dan pasti memakan korban lebih banyak lagi baik itu korban Jiwa maupun harta benda dan lain-lain.... untuk itu marilah kita merenungi atas apa yang telah menimpa kita dan semoga kita semua dilindungi oleh Allah SWT.... amin..
Selasa, 08 Mei 2012
Rawan Bencana Gunung Gamalama
SUMBER RTRW KOTA TERNATE
Kawasan rawan bencana gunung berapi Gamalama di Kota Ternate meliputi daerah rawan I, rawan II dan rawan III.
1. Kawasan
rawan bencana terhadap aliran masa, berupa lahar/banjir, kemungkinan perluasan
awan panas serta aliran lava dan rawan bencana terhadap hujan
abu, tanpa memperhatikan arah tiupan angin dan kemungkinan lontaran batu
(pijar) dengan radius 4.5 Km. Kawasan rawan bencana gunung berapi kategori rawan I
terdapat di Kelurahan Dufa-dufa, Tabam, Tubo,
Kulaba, Bula, Tobololo, Takome, Lotto, dan kelurahan Togafo. Khusus
untuk Kelurahan Kulaba, harus diwaspadai terhadap bahaya banjir
pada musim penghujan. Disamping itu, pemukiman yang juga harus waspada terhadap
kemungkinan perluasan lahar adalah Kelurahan Taduma, Dorpedu, Kastela dan
Kelurahan Toboko. dengan luas kurang lebih 1028,29
ha Ha
2. Kawasan rawan bencana gunung berapi kategori rawan II
terdapat di sungai/barangka tepatnya di kelurahan
Sulamadaha hingga
bagian timur laut yang berbatasan dengan sungai Togorara. Alur
sungai yang termasuk kedalam kawasan ini adalah sungai Togorara, sungai
Kulaba, sungai Sosoma, sungai Ruba, sungai Kelawa, sungai Tareba, sungai
Piatoe, sungai Taduma dan sungai castela. Pemukiman yang mungkin
terancam terhadap bahaya lahar adalah Kelurahan Tubo, Tafure, Kulaba,
Tobololo, Takome dan Kelurahan Loto, rawan bencana terhadap lontaran
batu (pijar), Hujan abu lebat adalah kelurahan
Foramadiyahi, Marikurubu (lingk. Air Tege-Tege, Lingk. Tongole),
Buku Bendera dan Kelurahan Moya dengan luas
kurang lebih 1525,18 Ha
3. Kawasan bencana III adalah kawasan yang letaknya
terdekat dengan sumber bahaya dan sering terlanda awan panas, lontaran
atau guguran batu (pijar) dan aliran lava. Berhubung sangat tinggi
tingkat kewaspadaannya maka kawasan ini tidak diperkenankan untuk hunian tetap.
Sebagian alur sungai utama yang termasuk kedalam daerah ini dan merupakan sarana air untuk material letusan yang bersifat aliran adalah : Sungai Piatoe, Sungai Tareba dan Sungai Takome, sungai Sososma, Sungai Ruba, Sungai Kulaba, serta sungai Togorara. Sedangkan untuk daerah sangat rawan terhadap material lontaran atau guguran batu (pijar), meliputi daerah puncak dengan radius 2.5 km dari pusat letusan (Kawah * Gn. Arfat). Didalam kawasan rawan bencana III ini tidak terdapat pemukiman
Sebagian alur sungai utama yang termasuk kedalam daerah ini dan merupakan sarana air untuk material letusan yang bersifat aliran adalah : Sungai Piatoe, Sungai Tareba dan Sungai Takome, sungai Sososma, Sungai Ruba, Sungai Kulaba, serta sungai Togorara. Sedangkan untuk daerah sangat rawan terhadap material lontaran atau guguran batu (pijar), meliputi daerah puncak dengan radius 2.5 km dari pusat letusan (Kawah * Gn. Arfat). Didalam kawasan rawan bencana III ini tidak terdapat pemukiman
Langganan:
Postingan (Atom)